Inspirasi

Tujuan Pernikahan dalam Islam: Makna dan Hikmahnya

tujuan pernikahan dalam islam

Tujuan Pernikahan dalam Islam bukan hanya sekadar menyatukan dua insan dalam cinta, tapi juga menjalankan perintah Allah sebagai bentuk ibadah.

Melalui pernikahan, seorang muslim belajar tentang tanggung jawab, kesetiaan, dan bagaimana membangun keluarga yang penuh ketenangan, kasih sayang, dan keberkahan.

Pendahuluan

Pernikahan dalam Islam bukan sekadar penyatuan dua insan yang saling mencintai, tapi merupakan ibadah dan perjanjian suci di hadapan Allah.

Di dalamnya terkandung berbagai nilai spiritual, moral, sosial, dan kemanusiaan yang membentuk kehidupan rumah tangga yang harmonis dan penuh berkah.

Artikel ini akan menjelaskan secara lengkap tujuan pernikahan dalam Islam, disertai dalil Al-Qur’an dan hadis, agar kita bisa memahami makna sesungguhnya dari pernikahan menurut ajaran Islam.

Tujuan Pernikahan dalam Islam

Jadi, apa tujuan pernikahan dalam Islam? Yuk simak selengkapnya dibawah ini!

1. Memenuhi Fitrah Manusia

Salah satu tujuan pernikahan dalam Islam adalah untuk memenuhi fitrah manusia sebagai makhluk sosial yang memiliki naluri mencintai dan dicintai. Allah menciptakan laki-laki dan perempuan agar saling melengkapi dan menemukan ketenangan dalam kebersamaan.

Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an:

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang.”
(QS. Ar-Rum: 21)

Ayat ini menjelaskan bahwa tujuan utama dari pernikahan adalah terciptanya ketenangan jiwa (sakinah), rasa cinta (mawaddah), dan kasih sayang (rahmah) di antara pasangan suami istri.

Dengan menikah, manusia dapat menyalurkan kebutuhan fitrahnya secara halal dan terhormat.

Baca Juga : List Persiapan Pernikahan dalam Islam yang Wajib Kamu Ketahui

2. Menjaga Kehormatan dan Kesucian Diri

Pernikahan juga menjadi benteng diri dari perbuatan maksiat dan pergaulan bebas. Dalam Islam, tujuan pernikahan bukan hanya untuk menyatukan dua hati, tetapi juga menjaga kehormatan dan kesucian seseorang dari godaan hawa nafsu.

Rasulullah SAW bersabda:

“Wahai para pemuda, barang siapa di antara kalian yang mampu menikah, maka menikahlah, karena itu lebih menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis ini menunjukkan bahwa dengan menikah, seseorang lebih terjaga dari perbuatan zina dan dosa. Jadi, pernikahan bukan hanya sarana cinta, tapi juga cara menjaga diri agar tetap dalam batas syariat.

3. Membangun Keluarga yang Sakinah, Mawaddah, dan Warahmah

Tujuan pernikahan dalam Islam selanjutnya adalah membangun keluarga yang harmonis dan penuh ketenangan. Keluarga menjadi tempat pulang, tempat berbagi cerita, dan tempat tumbuh bersama dalam keimanan.

Al-Qur’an juga menegaskan pentingnya ketenangan dalam rumah tangga:

“…supaya kamu memperoleh ketenangan hati dan dijadikan-Nya di antaramu kasih dan sayang.”
(QS. Ar-Rum: 21)

Menurut Imam Al-Ghazali dalam kitab Ihya Ulumuddin, pernikahan bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan jasmani, tetapi untuk mencapai sakinah (ketenangan), mawaddah (cinta), dan rahmah (kasih sayang).

Dari sini terlihat bahwa pernikahan adalah ladang ibadah yang menghadirkan kebahagiaan lahir dan batin.

4. Melestarikan dan Menjaga Keturunan

Salah satu hikmah besar dari tujuan pernikahan dalam Islam adalah melanjutkan keturunan yang saleh dan beriman. Melalui pernikahan, lahirlah generasi baru yang akan meneruskan perjuangan dan dakwah Islam di masa depan.

Rasulullah SAW bersabda:

“Nikahilah wanita yang penyayang dan subur, karena sesungguhnya aku akan berbangga dengan banyaknya umatku pada hari kiamat.”
(HR. Abu Dawud, An-Nasa’i, dan Al-Baihaqi)

Dari hadis ini, kita belajar bahwa memiliki keturunan bukan sekadar meneruskan garis keluarga, tapi juga bagian dari ibadah yang mendukung perkembangan umat Islam secara luas.

5. Mewujudkan Tatanan Sosial yang Baik

Selain urusan pribadi dan keluarga, tujuan pernikahan dalam Islam juga mencakup pembentukan masyarakat yang tertib dan bermoral. Dengan pernikahan, hubungan antar individu diatur secara jelas, sehingga terhindar dari kekacauan sosial akibat hubungan yang tidak halal.

Allah berfirman:

“Dan Allah menjadikan kamu berpasang-pasangan.”
(QS. An-Naba’: 8)

Menurut tafsir Sayyid Qutb dalam Fi Zhilalil Qur’an, pernikahan menjadi pondasi sistem sosial Islam. Ia menegakkan nilai tanggung jawab, kehormatan, dan kebersamaan yang menjauhkan manusia dari kehidupan yang bebas tanpa aturan.

6. Menumbuhkan Tanggung Jawab dalam Hidup

Menikah juga berarti belajar menjadi pribadi yang lebih dewasa dan bertanggung jawab. Dalam rumah tangga, suami memiliki kewajiban untuk menafkahi, melindungi, dan membimbing keluarganya, sementara istri bertugas menjaga kehormatan serta mengurus rumah tangga dengan baik.

Allah berfirman:

“Kaum laki-laki adalah pemimpin bagi kaum wanita, karena Allah telah melebihkan sebagian mereka atas sebagian yang lain dan karena mereka telah menafkahkan sebagian dari harta mereka.”
(QS. An-Nisa: 34)

Ayat ini menegaskan bahwa kepemimpinan dalam rumah tangga bukan soal dominasi, tapi soal tanggung jawab. Dalam Islam, keluarga adalah tempat latihan terbaik untuk membentuk karakter yang kuat, sabar, dan penuh rasa kasih.

7. Menjadikan Pernikahan Sebagai Ibadah kepada Allah

Tujuan pernikahan dalam Islam yang paling utama adalah sebagai bentuk ibadah dan ketaatan kepada Allah. Menikah bukan hanya urusan duniawi, tapi juga jalan untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.

Rasulullah SAW bersabda:

“Apabila seseorang menikah, maka ia telah menyempurnakan separuh agamanya. Maka hendaklah ia bertakwa kepada Allah dalam separuh yang lainnya.”
(HR. Al-Baihaqi)

Makna hadis ini sangat dalam. Dengan menikah, seseorang berkomitmen untuk menjalani hidup sesuai tuntunan Islam, menjaga diri dari dosa, serta menunaikan tanggung jawab keluarga sebagai bagian dari ibadah.

Baca Juga : Apa Arti Till Jannah dalam Pernikahan Menurut Islam?

Kesimpulan

Dari penjelasan di atas, bisa disimpulkan bahwa tujuan pernikahan dalam Islam bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan cinta atau keinginan memiliki pasangan. Lebih dari itu, pernikahan adalah:

  1. Cara memenuhi fitrah manusia dan menciptakan ketenangan hidup.

  2. Benteng untuk menjaga kehormatan dan kesucian diri.

  3. Sarana membangun keluarga sakinah, mawaddah, dan rahmah.

  4. Jalan untuk melahirkan keturunan yang saleh.

  5. Upaya menciptakan tatanan sosial yang baik.

  6. Media untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab.

  7. Bentuk ibadah dan ketaatan kepada Allah SWT.

Melalui pernikahan, manusia tidak hanya mendapatkan pasangan hidup, tetapi juga kesempatan untuk memperbaiki diri, memperkuat iman, dan berkontribusi terhadap kehidupan masyarakat yang lebih baik. Itulah hakikat tujuan pernikahan dalam Islam yang sesungguhnya.

Kalau kamu dan pasangan lagi bersiap menuju hari istimewa, jangan lupa abadikan setiap momen bahagianya dengan hasil foto yang berkualitas. Momen akad dan resepsi cuma terjadi sekali seumur hidup, jadi pastikan semuanya terekam dengan sempurna.

Yuk, percayakan dokumentasi pernikahanmu ke Pondok Wedding! tim profesional yang siap bikin setiap detik berharga di hari pernikahanmu jadi kenangan tak terlupakan.

Hubungi kami sekarang untuk penawaran harga jasa fotografer wedding, dan dapatkan penawaran harga menarik!

author-avatar

About iyeng

Iyeng atau yang biasa dikenal sebagai Sholeh Hidayat adalah seorang SEO Specialist berpengalaman dengan lebih dari 7 tahun keahlian dalam dunia Search Engine Optimization dan Fotografi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *