Blog
20 Istilah Fotografi dan Artinya yang Wajib Diketahui Pemula

Kamu baru mulai terjun ke dunia fotografi tapi sering bingung dengar istilah seperti aperture, ISO, atau shutter speed? Tenang, kamu gak sendirian. Banyak banget pemula yang penasaran dengan 20 istilah fotografi dan artinya karena sering muncul saat belajar atau baca tutorial foto.
Artikel ini bakal bantu kamu memahami 20 istilah fotografi dan artinya secara simpel, biar gak cuma bisa jepret tapi juga ngerti konsep di balik hasil foto yang keren. Yuk, langsung bahas satu-satu biar makin jago motret.
Apa Itu Fotografi?
Fotografi adalah seni dan teknik menangkap cahaya untuk menciptakan gambar. Proses ini bisa dilakukan dengan kamera digital maupun analog. Kata “fotografi” sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu photos (cahaya) dan graphos (menulis atau melukis), jadi secara harfiah berarti “melukis dengan cahaya.”
Dalam praktiknya, fotografi gak cuma soal menekan tombol shutter. Ada banyak faktor yang berpengaruh, seperti pencahayaan, komposisi, fokus, dan teknik pengambilan gambar.
Makanya penting banget buat tahu istilah-istilah dasarnya supaya kamu bisa hasilin foto yang gak cuma bagus tapi juga punya makna.
20 Istilah Fotografi dan Artinya
Kalau kamu pengen hasil foto terlihat lebih profesional, penting banget buat memahami 20 istilah fotografi dan artinya di bawah ini. Semua istilah ini adalah dasar yang digunakan fotografer di berbagai level, baik untuk pemula maupun profesional.
1. Aperture (Diafragma)
Aperture adalah bukaan lensa yang berfungsi untuk mengatur seberapa banyak cahaya yang masuk ke sensor kamera. Semakin besar nilai aperture (biasanya ditulis sebagai f/1.8, f/2.8, f/4, dan seterusnya), semakin banyak cahaya yang masuk dan hasil foto akan tampak lebih terang.
Selain mengatur cahaya, aperture juga berpengaruh pada efek blur di latar belakang foto atau yang dikenal dengan istilah depth of field. Bukaan besar (angka f kecil) menghasilkan latar belakang yang blur, cocok untuk potret. Sementara bukaan kecil (angka f besar) bikin semua bagian foto terlihat fokus, pas banget buat foto pemandangan.
2. Shutter Speed (Kecepatan Rana)
Shutter speed menentukan berapa lama sensor kamera terbuka saat mengambil gambar. Semakin cepat shutter speed, semakin singkat waktu yang dibutuhkan untuk menangkap cahaya.
Misalnya, kalau kamu ingin membekukan gerakan pemain bola atau air terjun, gunakan shutter speed tinggi seperti 1/1000 detik. Sebaliknya, jika kamu ingin menciptakan efek gerakan seperti jejak lampu mobil di malam hari, gunakan shutter speed rendah seperti 1/10 detik.
Shutter speed ini juga berpengaruh besar terhadap kestabilan gambar. Kalau terlalu lambat tanpa tripod, hasilnya bisa blur karena getaran tangan.
3. ISO
ISO mengatur seberapa sensitif sensor kamera terhadap cahaya. Angka ISO rendah seperti 100 atau 200 cocok digunakan di tempat terang, sedangkan ISO tinggi seperti 1600 atau 3200 membantu di tempat gelap.
Namun, semakin tinggi ISO, semakin besar risiko munculnya noise atau bintik-bintik pada foto. Jadi, kuncinya adalah menyesuaikan ISO sesuai kondisi cahaya supaya hasilnya tetap tajam dan bersih.
4. Exposure (Pencahayaan)
Exposure adalah hasil dari kombinasi tiga elemen utama dalam fotografi, yaitu aperture, shutter speed, dan ISO. Ketiganya harus seimbang agar foto punya pencahayaan yang pas, tidak terlalu terang (overexposed) dan tidak terlalu gelap (underexposed).
Memahami konsep exposure bakal bantu kamu menciptakan hasil foto yang lebih konsisten, terutama saat menghadapi kondisi cahaya yang berubah-ubah seperti di luar ruangan.
5. White Balance
White balance berfungsi untuk memastikan warna dalam foto tampak natural sesuai kondisi cahaya. Misalnya, di bawah sinar matahari warna putih terlihat berbeda dengan di bawah lampu neon.
Dengan mengatur white balance, warna putih akan tetap putih, bukan kekuningan atau kebiruan. Fitur ini penting banget supaya hasil foto kamu terlihat realistis dan gak “aneh” di mata penonton.
6. Depth of Field (Kedalaman Bidang)
Depth of field (DOF) adalah seberapa luas area dalam foto yang terlihat tajam. DOF sempit berarti hanya subjek yang fokus, sedangkan latar belakang blur. Sebaliknya, DOF luas bikin seluruh pemandangan terlihat jelas dari depan sampai belakang.
Kedalaman bidang bisa dikontrol lewat aperture, jarak subjek, dan panjang fokus lensa. DOF sering dipakai untuk menciptakan gaya foto tertentu, misalnya potret bokeh atau landscape yang tajam menyeluruh.
7. Bokeh
Bokeh adalah efek blur lembut pada latar belakang foto yang membuat subjek utama tampak menonjol. Efek ini biasanya muncul ketika kamu menggunakan aperture besar seperti f/1.8 atau f/2.0.
Bokeh sering dipakai dalam fotografi potret atau produk karena bisa menciptakan kesan dreamy dan profesional. Tapi ingat, bokeh yang bagus bukan cuma blur, tapi juga punya transisi lembut dan estetis antara area fokus dan area tidak fokus.
8. Composition (Komposisi)
Komposisi adalah cara kamu menyusun elemen-elemen dalam foto supaya terlihat seimbang dan menarik. Tanpa komposisi yang baik, foto bisa terlihat “kosong” atau membingungkan meskipun objeknya menarik.
Beberapa teknik komposisi populer di antaranya rule of thirds, leading lines, symmetry, dan framing. Dengan memahami komposisi, kamu bisa membuat foto yang punya alur pandang dan cerita yang kuat.
9. Rule of Thirds
Rule of thirds adalah panduan dasar komposisi yang membagi frame menjadi sembilan bagian dengan dua garis horizontal dan dua garis vertikal. Biasanya, subjek utama diletakkan di titik pertemuan garis-garis tersebut.
Aturan ini membantu menciptakan keseimbangan visual dan membuat foto lebih dinamis. Bahkan kamera atau smartphone modern biasanya sudah menyediakan grid rule of thirds untuk memudahkan penyusunan komposisi.
10. Focus (Fokus)
Fokus adalah titik paling tajam dalam sebuah foto. Bagian inilah yang pertama kali menarik perhatian mata penonton.
Fokus yang tepat sangat penting, apalagi saat kamu memotret wajah atau detail kecil. Kalau fokusnya meleset, foto bisa jadi buram meskipun pencahayaannya bagus.
Gunakan mode fokus otomatis (autofocus) atau manual sesuai kebutuhan, terutama kalau kamu ingin mengontrol hasil secara lebih presisi.
11. Lens Flare
Lens flare terjadi saat cahaya masuk langsung ke lensa dan menciptakan pantulan atau semburat cahaya yang unik. Biasanya muncul ketika kamu memotret menghadap sumber cahaya seperti matahari.
Kadang lens flare dianggap gangguan, tapi banyak fotografer memanfaatkannya untuk menambah kesan artistik dan dramatis pada foto. Jadi tergantung tujuan kamu, lens flare bisa jadi kesalahan atau justru keindahan.
12. HDR (High Dynamic Range)
HDR adalah teknik yang menggabungkan beberapa foto dengan tingkat pencahayaan berbeda menjadi satu gambar yang punya detail sempurna di area gelap maupun terang.
Fitur HDR sekarang banyak tersedia di kamera dan smartphone. Cocok banget untuk memotret pemandangan yang punya kontras tinggi, seperti langit cerah dan tanah gelap di waktu yang sama.
13. RAW File
RAW adalah format file foto mentahan yang menyimpan seluruh data dari sensor kamera tanpa kompresi. Karena datanya lengkap, kamu bisa melakukan editing dengan lebih leluasa tanpa menurunkan kualitas foto.
Format RAW sangat disukai fotografer profesional karena fleksibel untuk koreksi warna, pencahayaan, atau kontras setelah pemotretan.
14. JPEG
JPEG adalah format file foto yang sudah dikompresi. Ukurannya lebih kecil dan praktis buat dibagikan, tapi sebagian detail gambar hilang saat proses kompresi.
Format ini cocok buat penggunaan sehari-hari atau media sosial, tapi kalau kamu ingin edit foto secara mendalam, format RAW tetap jadi pilihan utama.
15. Lighting
Lighting atau pencahayaan adalah elemen terpenting dalam fotografi. Tanpa pencahayaan yang baik, hasil foto bakal terlihat datar dan kurang hidup.
Kamu bisa memanfaatkan cahaya alami dari matahari atau cahaya buatan seperti lampu studio dan reflektor. Belajar memahami arah, intensitas, dan warna cahaya bisa membuat hasil foto kamu jauh lebih dramatis dan profesional.
16. Contrast (Kontras)
Kontras adalah perbedaan antara area terang dan gelap dalam foto. Kontras tinggi menciptakan kesan tegas dan kuat, sementara kontras rendah memberikan nuansa lembut dan tenang.
Menyesuaikan kontras bisa dilakukan lewat pengaturan kamera atau editing pasca-produksi untuk menonjolkan mood tertentu dalam foto.
17. Saturation (Kejenuhan Warna)
Saturation menunjukkan seberapa kuat atau cerah warna dalam foto. Saturation tinggi bikin warna tampak mencolok dan berani, sementara saturation rendah menghasilkan tampilan lembut atau vintage.
Pengaturan saturation bisa disesuaikan dengan suasana foto yang kamu inginkan, misalnya warna cerah untuk foto liburan, atau warna lembut untuk nuansa romantis.
18. Noise
Noise adalah bintik-bintik kecil yang muncul di foto, biasanya karena ISO tinggi atau kondisi cahaya rendah. Noise bisa bikin gambar terlihat kasar dan kurang tajam.
Untuk mengurangi noise, gunakan ISO serendah mungkin dan manfaatkan cahaya tambahan atau tripod agar hasil foto tetap bersih dan detail.
19. Exposure Triangle (Segitiga Eksposur)
Segitiga eksposur terdiri dari tiga elemen utama — aperture, shutter speed, dan ISO. Ketiganya saling berhubungan dan menentukan seberapa terang atau gelap hasil foto.
Menguasai konsep segitiga eksposur adalah kunci utama dalam fotografi. Dengan memahami hubungan antar elemen ini, kamu bisa menciptakan efek pencahayaan sesuai keinginan tanpa bergantung pada mode otomatis.
20. Framing
Framing adalah teknik menggunakan elemen di sekitar subjek untuk membingkai foto, seperti jendela, pintu, atau pepohonan. Tujuannya untuk mengarahkan perhatian penonton ke subjek utama.
Framing bisa menambah kedalaman, konteks, dan cerita pada foto. Teknik ini juga membantu menciptakan komposisi yang lebih menarik dan alami.
Kenapa Penting Memahami Istilah Fotografi?
Memahami 20 istilah fotografi dan artinya bisa bikin kamu lebih percaya diri saat motret. Selain itu, kamu juga bisa lebih mudah ngobrol dengan sesama fotografer karena paham istilah yang mereka pakai.
Dengan menguasai istilah dasar, kamu bisa menghasilkan foto yang lebih terarah dan sesuai konsep.
Tips Belajar Fotografi untuk Pemula
Biar makin cepat paham 20 istilah fotografi dan artinya, coba praktik langsung setiap istilah yang kamu pelajari. Ambil kamera atau smartphone, lalu uji perbedaan aperture, ISO, dan shutter speed.
Dengan latihan rutin, kamu bakal lebih mudah mengenali efek tiap pengaturan terhadap hasil foto.
Kamu juga bisa ikut workshop fotografi atau belajar dari fotografer berpengalaman. Selain menambah pengetahuan, kamu bisa dapat insight langsung dari praktik di lapangan.
Kesimpulan
Sekarang kamu udah tahu 20 istilah fotografi dan artinya yang paling sering digunakan fotografer. Pemahaman ini penting buat kamu yang ingin hasil foto lebih profesional dan gak sekadar asal jepret.
Kalau kamu ingin hasil foto pernikahan yang estetik dan dikerjakan oleh fotografer profesional, langsung aja cek layanan jasa foto wedding.
Tim fotografer berpengalaman dari Pondok Wedding siap bantu abadikan momen spesial kamu dengan hasil yang memukau.